SEJARAH
Pesantren Modern Nuur Ar Radhiyyah berdiri pada tanggal 04 April 2019, diatas tanah seluas 12 ha. Keinginan luhur pendiri Pesantren Modern Nuur Ar Radhiyyah Bapak H. Muhammad Nur Abu Bakar untuk menjadikan Langkat sekitarnya sebagai kota santri. Misi yang dibangun adalah mendirikan lembaga pendidikan Islam, di mana generasi muda dapat menimba ilmu, menambah wawasan dan mengecap sistem pendidikan serta pengajaran secara memadai. Dengan demikian, diharapkan lembaga ini kelak mencetak kader-kader umat, bangsa dan masyarakat yang berkompeten dalam mengisi kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Santri di pesantren ini tidak dibatasi dari warga wilayah Langkat saja, akan tetapi terbuka untuk semua umat Islam di Indonesia, bahkan mancanegara. Pesantren Nuur Ar Radhiyyah di dalam pendanaan didukung oleh pendiri 2 (dua) Rumah Sakit, Rumah Sakit Bidadari di Binjai dan Rumah Sakit Putri Bidadari di Langkat, dan Pesantren Modern Nuur Ar Radhiyyah menerima bantuan dari pihak manapun dengan tidak mengikat.
Adalah hak setiap umat Islam mendapatkan pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu agama dan umum secara seimbang, serta mendapatkan bimbingan yang baik dalam mempraktikkannya di tengah persaingan global. Prinsip-prinsip yang menjadi landasan pembangunan Pesantren Modern Nuur Ar Radhiyyah adalah terciptanya sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa, berwawasan luas, berilmu, berakhlakul karimah, dan siap menghadapi tantangan zaman dan era globalisasi.
Pesantren Modern Nuur Ar Radhiyyah memadukan dua pendidikan, Pendidikan Umum dan Pendidikan Agama sebagai benteng untuk menghadapi tantangan zaman, dan tidak lupa penanaman akhlak untuk setiap santri didalam kehidupan mereka bersosialisasi di lingkungan Pesantren Modern Nuur Ar Radhiyyah. Model pendidikan ini kemudian dipadukan kedalam sistem pendidikan pondok pesantren. Pelajaran agama, seperti yang diajarkan di beberapa pesantren pada umumnnya, diberikan di kelas-kelas. Tetapi pada saat yang sama para santri tinggal di dalam asrama dengan mempertahankan suasana dan jiwa kehidupan pesantren. Proses pendidikannya berlangsung selama 24 jam, sehingga segala sesuatu, baik yang dilihat, didengar, diperhatikan, dan dikerjakan santri di pondok ini adalah untuk pendidikan. Pelajaran agama dan umum diberikan secara seimbang. Pendidikan keterampilan, kesenian, olahraga, organisasi, dan lain-lain merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan kehidupan santri di pondok.
Adapun bahasa Arab dan bahasa Inggris yang diajarkan melalui system direct method adalah agar para santri mampu mempelajari buku-buku referensi dari aneka kitab daras (buku pelajaran) yang diajarkan di Pondok Modern Nuur Ar Radhiyyah. Diharapkan setelah 2 atau 3 tahun belajar, siswa sudah bisa membaca kitab-kitab tersebut. Penggunaan system direct method atau metode secara langsung ini, tidak hanya pada materi bahasa saja, tetapi pada seluruh materi ajar yang secara langsung diterapkan dalam kehidupan di Pesantren Modern Nuur Ar Radhiyyah, sebuah kombinasi antara kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Pola demikian boleh dibilang, pada level kegiatan formal, mirip madrasah (sekolah), tetapi informalnya tetap dilakukan dalam sistem pesantren.
Pesantren tidak bisa diukur hanya dengan matreri kitab kuning, kitab-kitab klasik lain atau sistem pengajarannya saja. Baginya, hal terpenting dari pesantren adalah aspek pendidikan, sedang kitab itu hanyalah bagian dari pendidikan saja. Dengan begitu kegiatan-kegiatan di luar kelas dan kehidupan keseharian santri perlu diatur agar mengandung unsur pendidikan.